Badrun. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

GNGGUAN MAKAN SERTA PENANGANANNYA

GANGGUAN makan merupakan masalah kesehatan yang sering dianggap bukan suatu masalah yang penting. Padahal, gangguan makan pada diri seseorang harus diatasi. Ini dia jenis-jenisnya yang paling umum dialami.

Makan adalah kebutuhan manusia untuk bertahan hidup. Manusia perlu melakukannya dengan benar agar tetap sehat.

Sebagian besar dari kita mengatasi gangguan makan dengan santai karena terlihat tidak fatal. Namun, gangguan ini cukup serius sebagaimana penyakit psikosomatis lainnya.

Ada beberapa jenis gangguan makan yang pada akhirnya menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti obesitas, masalah lambung, tekanan darah rendah, dan sebagainya. Kadang-kadang Anda menderita gangguan makan selama bertahun-tahun dan bahkan tidak menyadarinya.

Berikut beberapa jenis gangguan makan yang paling sering dialami, sebagaimana dilansir Boldsky.

Bulimia nervosa

Ini merupakan gangguan makan yang membuat Anda berpesta pada makanan-makanan, lalu setelahnya Anda segera mengeluarkan makanan tersebut dengan berbagai cara.

Anda bisa saja memuntahkan makanan-makanan tersebut karena merasa berdosa telah menyantap makanan-makanan yang dikonsumsi. Ini merupakan prinsip dosa dan pembersihan.

Bulimia nervosa seringkali dialami oleh para model fesyen profesional dan dijadikannya pilihan gaya hidup. Mendiang Putri Diana merupakan seorang penderita bulimia.

Anorexia

Anorexia merupakan gangguan makan yang seringkali terjadi pada gadis remaja. Mereka seringkali terobsesi memiliki tubuh yang ramping bagaikan model fesyen, sehingga dia selalu menolak mengasup berbagai macam makanan. Singkat kata, mereka terlalu takut untuk menjadi gemuk.

Penderita anorexia seringkali olahraga berlebihan, menghilangkan banyak kalori dan membiarkan diri mereka kelaparan. Banyak remaja menderita anorexia dan akhirnya merusak sistem pencernaan mereka.

Gangguan makan kompulsif

Jika Anda memiliki gangguan ini, maka Anda tidak bisa berhenti makan. Dengan kata lain, Anda memiliki kecanduan makanan. Anda kecanduan makan, bahkan ketika Anda tidak lapar. Anda tidak bisa berhenti makan apa yang Anda suka.

Sindrom makan malam

Jika Anda menderita gangguan makan ini, maka Anda akan menunda makan sampai malam hari dan mengatakan kepada diri sendiri bahwa Anda sedang diet. Ketika Anda benar-benar lapar di malam hari, maka Anda akan banyak makan. Tetapi, kemudian Anda sulit tidur.

Pola ini berulang dan menjadi rutinitas Anda. Sebagai hasil dari kebiasaan makan yang tidak seimbang dan tidak sehat, serta akan menambah berat badan Anda.

Pica

Orang dengan gangguan ini memiliki keinginan kompulsif untuk makan, menjilat, atau mengunyah hal yang tidak benar-benar tidak layak disebut makanan.

Anda mungkin sering mendengar ada orang yang suka mengonsumsi kapur tulis di sekolah atau juga ada suka sekali memakan tisu atau kertas. Bisa juga hal-hal seperti lem, cat, lilin, sabun, dan lain-lain.

Dalam beberapa kasus pica dapat dihubungkan dengan kekurangan mineral tertentu. Selain itu, penderita pica disertai dengan masalah perkembangan

MENGATASI GANGGUAN MAKAN

http://www.nolatrainer.com/wp-content/uploads/2009/07/overeating-main.jpg
Terlepas dari berapa lama kita sudah berjuang dengan masalah makan atau tingkat keparahan gangguan makan kita, semakin cepat kita memulai pengobatan, semakin baik. Kita dapat membantu mencegah gangguan makan dan mempromosikan citra tubuh yang positif dengan mensyukuri ukuran alami kita dan memilih untuk mencintai tubuh kita. Berikut adalah cara praktis untuk melakukannya:

* Bergaul dengan orang-orang yang membuat kita merasa baik tentang diri kita.
* Jangan mempromosikan kepercayaan yang keliru bahwa kurus dan penurunan berat badan yang baik, sedangkan lemak tubuh dan berat badan yang buruk.
* Hindari mengkategorikan makanan sebagai baik / aman atau buruk / berbahaya.
* Hindari membuat komentar negatif tentang penampilan fisik kita atau orang lain.
* Perhatikan baik-baik diet kita selama masa transisi. Buatlah prioritas untuk makan sehat meskipun stres.

 Memberikan makanan yang baik dan bergizi kepada anak berarti memberikan keuntungan yang berlanjut hingga dia dewasa. Pertumbuhan yang baik, perkembangan otak, pengendalian energi, perlindungan kesehatan, kekebalan tubuh, perlindungan terhadap berbagai penyakit, sikap yang membaik, dan perkembangan kebiasaan makan yang baik seumur hidup, semuanya didapat dari menu makanan yang seimbang dan bernutrisi di masa kanaknya.
Makan adalah sebuah proses pertumbuhan dan perkembangan alami seorang batita. Namun pada sekitar 25 % anak dengan perkembangan normal dan pada 80 % anak dengan gangguan perkembangan ditemukan mempunyai masalah makan. Bahkan 1- 2 % di antaranya ditemukan mengalami kesulitan makan hingga mengalami penurunan berat badan yang serius.
Saat masih di dalam rahim ibu, seorang janin akan mendapatkan asupan nutrisi langsung melalui tali pusat, namun setelah lahir bayi memberikan tanda lapar kepada pengasuhnya melalui pola komunikasi tertentu, seperti menangis. Perasaan lapar, kenyang atau sakit biasanya dapat dikenali dari tangisannya. Hal ini pada akhirnya menjadi sebuah sistem komunikasi bayi untuk mengekspresikan keinginannya. Dengan kata lain dibutuhkan sistem komunikasi bayi-orang tua yang berkembang baik, karena hal ini penting untuk membentuk keseimbangan nutrisi bayi. Sebelum memahami perilaku positif yang dapat kita tanamkan dalam menkonsumsi makanan secara sehat, bernutrisi, dan cukup, hendaknya kita kenali gangguan yang mungkin muncul mempengaruhi kebiasaan dan selera anak di kemudian hari.
Beberapa kondisi gangguan  makan yang sering timbul antara lain:
  • Pada saat pergantian tekstur makanan, dari ASI-bubur susu-bubur saring-tim saring-nasi tim-nasi biasa dan lauk pauknya. Apabila orangtua  tidak cukup tegas dan konsisten dalam menyikapi penolakan anak terhadap perubahan tekstur ini, bisa dipastikan anak akan menetap di satu tekstur makanan lebih lama dari seharusnya.
  • Cara pemberian makan yang tidak benar. Seharusnya sejak seorang bayi dapat duduk sendiri, sebaiknya ia dibiasakan untuk makan sambil duduk di depan meja makan. Dengan cara seperti ini anak akan melihat dan mengenal makanan apa saja yang ia makan dan orangtua/pengasuhnya makan. Jadilah teladan yang baik, makanlah berbagai makanan sehat di hadapannya dengan perasaan dan ekspresai bergembira, biarkan ia melihat dan mengamati apa yang dimakan oleh keluarganya. Memberikan makan anak sambil menonton televisi atau bermain sebenarnya justru membuat anak tidak fokus terhadap makanan yang ia kunyah, ia tak mengenal dan mengetahui apa yang sebenarnya masuk ke dalam mulut mereka.
  • Waktu makan yang penuh dengan pemaksaan dan kekerasan. Hal ini dapat terjadi bila seorang ibu/pengasuh tidak peka terhadap perasaaan anaknya. Anak mungkin tidak tahu secara naluriah makanan mana yang baik untuk mereka, tetapi mereka tahu kapan mereka kenyang, setiap anak biasanya memberikan tanda bahwa ia telah merasa kenyang. Seorang anak dapat kehilangan selera makannya karena merasa kesal pada waktu makan, dipaksa untuk menghabiskan makanan, juga pertengkaran keluarga karena seorang anak yang tidak mau makan. Keadaan ini menjadikan anak memandang bahwa waktu makan adalah waktu yang menegangkan dan mengerikan, maka hal ini secara otomatis akan memupuskan selera makan yang mereka miliki.
  • Penelantaran anak. Orangtua yang sibuk, kurang mempunyai waktu untuk anaknya, tak selalu ada saat anak membutuhkan makan. Bila kondisi ini berlanjut, anak akan mengalami gagal tumbuh hingga malanutrisi. Penting diingat, perkembangan fisik yang buruk bersifat permanen. Jadi, penyimpangan apa pun pada gizi bayi, batita, atau anak-anak tidak dapat diperbaiki di kemudian hari. Maka sesibuk apa pun orangtua, hendaknya perhatikan apa yang masuk ke dalam perut anaknya, atau akan ada penyesalan di kemudian hari.
  • Gangguan jiwa/depresi pada orangtua maupun bayi. Bayi/anak yang deresi akan mengalami gangguan makan, bisa menolak makan sama sekali atau makan berlebihan. Sedang orangtua yang depresi/cemas atau mengalami gangguan kepribadian lain akan membentuk pola asuh yang tidak optimal terhadap bayinya, dampaknya akan bervariasi, tergantung berat ringannya kondisi gangguan. Bila kondisi ini tidak segera diatasi, ujung-ujungnya akan memberikan dampak negatif pada perkembangan dan pertumbuhan anak itu sendiri.
Lebih dari itu semua, kebiasaan makan anak-anak sama seperti pola perilaku anak lainnya; mereka biasanya meneladani kebiasaan makan orangtua mereka. Jika kita melewatkan sarapan, makan cemilan setiap saat, makan dengan sangat cepat, cemberut saat melihat sayuran hijau, anak akan menirunya.
Kebiasaan makan dapat dikembangkan oleh orangtua dengan menjadi teladan yang baik untuk diikuti anak-anak. Jika anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang menghargai pentingnya makanan sehat, kebiasaan makan mereka akan dibentuk seperti itu seumur hidup mereka. Cobalah bantu anak-anak memahami mengapa makanan yang baik itu penting. Orangtua dapat mendorong anak-anak yang masih kecil untuk ikut berbelanja dan menyiapkan makanan, serta memberikan mereka informasi dasar tentang menu makanan sehat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar